Kamis, 16 April 2009

"Gheber"


Laki - laki cenderung suka mendapatkan respek dari istri mereka daripada cinta mereka yang penuh menggelora. Sebagai istri, kita sangat perlu untuk memenuhi kebutuhan suami akan harga dirinya.

Tuhan memerintahkan kita untuk menghargai suami kita, sementara suami diperintahkan untuk mengasihi kita.
Efesus 5:33 -- Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suami"1 Petrus 3:1 -- Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya.
Nah, pada saat kita menghargai, menghormati dan tunduk kepada suami, secara tidak langsung kita telah memenuhi kebutuhan pokok yang Allah bangun di dalam mereka.

Seorang lelaki perlu tantangan untuk menaklukkan. Allah memang membuat laki-laki seperti itu. Dalam Ayub 38:1-3 dikatakan "(1) Maka dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub: (2)"Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? (3) Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu aku.Kata laki-laki dalam ayat ini berasal dari bahasa Ibrani, yaitu kata "Geber" (Baca: Gheh'ber). Defini kata "Geber" adalah lelaki yang gagah berani atau prajurit. Laki-laki diciptakan Allah untuk bertarung, menaklukkan dan menantang. Itu merupakan ciri-ciri khusus dari kepriaan.

Lelaki ingin mengejar, menaklukan, menangkap wanitanya dan membuat wanita tersebut menjadi miliknya. Jika istri yang mendominasi dalam keluarga, maka istri tersebut meruntuhkan kebutuhannya untuk memimpin.

Bagaimana cara para istri untuk dapat melayani "Gheber" suami? Salah satu caranya adalah istri dapat memberikan pujian yang tulus. Istri seharusnya bersukacita bagi suami dikala suami berhasil dalam pekerjaannya atau mengatasi tantangan apa saja.
Baiklah istri tidak "menjatuhkan" suami atau mematahkan semangat bersaingnya. Suami perlu untuk memiliki "api dalam dadanya" tentang sesuatu.
Selain itu, istri perlu mendukung suami. Istri dapat mengatakan hal-hal manis yang dapat memompa semangat suami, seperti betapa bangganya dia akan suami.

--- Telah diolah kembali oleh penulis dari "Hikmat bagi Para Ibu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar